MenilikCiri Keturunan Prabu Siliwangi Padjadjaran ini, yaitu terdapat ciri khas yang dapat dilihat secara kasat mata/lahiriyah untuk para keturunan Padjadjaran berupa tahi lalat yang membentuk seperti segitiga (untuk seseorang yang masih ada keturunan dari Dikutipdari situs resmi Kabupaten Grobogan, grobogan.go.id, Babad Tanah Jawa menyebut Ki Ageng Selo adalah keturunan Prabu Brawijaya V. Ayahnya bernama Ki Ageng Getas Pandowo memiliki tujuh anak antara lain Ki Ageng Selo, Nyai Ageng Pakis, Nyai Ageng Purna, Nyai Ageng Kare, Nyai Ageng Wanglu, Nyai Ageng Bokong, dan Nyai Ageng Adibaya. KiAgeng Sela memiliki nama kecil Bagus Songgom, keturunan Ki Getas Pandawa. Ia hidup di masa Kerajaan Demak. Tepatnya pada masa kekuasaan Sultan Trenggana, awal abad ke-16. Dia lahir sekitar akhir abad-15 atau awal abad ke-16. Ki Ageng Sela pernah ditolak menjadi anggota prajurit tamtama Kerajaan Demak. kesaktiansuku dayak vs suku jawa, kesaktian sunan lawu, ciri ciri keturunan ki ageng selo, murid sunan kalijaga yang paling sakti, MenilikCiri Keturunan Prabu Siliwangi. Padjadjaran ini, yaitu terdapat ciri khas yang dapat dilihat secara kasat mata/lahiriyah untuk para keturunan Padjadjaran berupa tahi lalat yang membentuk seperti segitiga (untuk seseorang yang masih ada keturunan dari. KeturunanRaja Brawijaya. Menurut Soetardi dalam Pepali Ki Ageng Selo, Ki Ageng Selo merupakan keturunan Brawijaya, raja terakhir Majapahit. Prabu Brawijaya, dari istrinya yang paling muda yang berasal dari Wandan atau Bandan atau Pulau Banda Neira, mempunyai anak bernama Bondan Kejawen. Ki Ageng Selo merupakan cucu dari Bondan Kejawen. 2Bdn. Nasib seseorang tiada ada yang bisa menerka. penderitaan kadang begitu cepat datang dikala baru merasakan kebahagiaan. itulah yang kini sedang dialami mas joko. baru dua tahun dapat istri bidadari yg cantik dan sangat mencintainya, kemudiaaan tanpa pamit istrinya pergi terbang kekahyangan. anak hasil memadu kasih mereka berdua ditiggal bigitu saja, padahal anak itu masih membutuhkan sosok seorang ibu. betapa berat hidup yang harus dipikul mas joko. setiap malam anaknya , Nawang sih selalu rewel, bahkan kalau menangis makin menjadi-jadi. sehinggga mengganggu tidur tetengga kanan kirinya. kalau sudah demikian , walaupun dg mata mengantuk terpaksalah mas joko membawa Nawang Sih keluar rumah di bawah pohon pisang, seperti pesan istrinya. Ditimang -timang anak itu sambil mas joko tak henti-hentinya menyebut nama istrinya yg telah pergi dengan harapan semoga dapat mendengar tangis anak perempuannya yg masih kecil itu. Anehnya…begitu mas joko menyebut nama istrinya, sekonyong-konyong tangis anaknya diam. bahkan dalam waktu singkat Nawang sih tertidur ppulas di gendongan ayahnya. solah-olah istrinya saat itu berada di dekatnya. Tetpi bagaimana mungkin mas joko dapat menyambut istrinya? apalagii dapat memeluknya kembali seperti dulu-dulu ketika masih berkumpul ? sedangkan melihat saja tidak bisa walaupun hanya sekejap. rupanya sudah menjadi takdir, bahwa mata manusia tidak akan mungkin bisa melihat bidadari dari kayangan. kecuali dulu ketika mas joko bernasib mujur dapat melihat bidadari sedang mandi di sendang. tentu nasib mujur semacam itu tak akan mungkin dapat terulang kembali. Dalam lamunannnya semacam itu kadng-kadang mas joko sambil menggendong anaknya mendengar sayup-sayup suara istrinya ” mas joko…sebenarnya aku masih tetep mencintaimu. tapi bagaimana lagi, aku kini telah kembali menjadi badan halus. sedangkan dirimu adalah badan wadag. cintaku kepadamu adalah langgeng. tidak mengenal waktu. dan suatu ketika kelak, sekalipun dikau telah tiada , aku masih bisa ketemu kembali dengan anak keturunanmu. itulah sebabnya mas jokoku sayang….pelihaaralah baik-baik anak kita Nawang SIh. asuhlah dia dengan sabar ” begitulah sayup-sayup suara istrinya terdengar seperti bisikan. tapi jika diperhatikan lebih lanjut, sesungguhnya yg terdengar itu hanyalah desiran angin malam yang menyapu dedaunan. setelah anaknya tertidur dalam gendongan. kini sebaliknya sang ayahlah yg ganti menangis tersedu-sedu mengingat masa-masa indah dikala masih berama istrinya. Menduda sampai tua Bertahun – tahun mas joko hidup dg hatinya yang telah retak. separuh nyawanya telah pergi. mas joko tidak seperti dulu lagi, kini dia limbung, lunglai dan sering galau.. sawahnya yg luas terbentang terbengkalai. tdk ada yg mengurusi .tepatlah ungkapan orang jawa bahwa ” Garwo istri adalah sigaraning nyowo // separuh jiwa. ” atau sing siji sigar, siji liyane dowo . Namun demikian dia selalu tabah dan sabar dalam mengasuh anak perempuan satu-satunya. kasih sayangnya kepada Nawang sih diharapkan bisa menyembuhkan luka hatinya. meskipun betapa berat ujian hidupnya selama mengasuh Nawang sih. setiap malam ehabis magrib nawang sih selalu rewel seolah menaykan dimana ibunya. tiap malam dia bisa 4 sampai 5 kali harus bangun keluar rumah untuk membawa anaknya ke bawah pohon pisang. empat sampai liam kali pula tiap malam selalu menyebut danmemeanggilnama istrinya ” hai adindaku yg tercinta Nawang Wulan….inilah anakmu Nawang SIh menangis, datanglah sejenak. aku terlalu capek mengasuhnya. apakah tidak lebih baik adinda bawa ke kahyangan saja?? toh dia darah dagingmu sendiri. apa salahnya dia kau asuh disana? ” baru saja mas joko mengeluh demikian, terdengar suara istrinya ; ” Mas jokoku sayang…sabarlah, jika kau kelak berhasil mengasuh dan mendidik Nawang Sih sebagaimana layaknya seorang bapak mendidik anaknya, maka pastilah hari tuamu akan bahagia. ketahuilah kelak jika nawng sih telah dewasa, dia akan ketemu jodohnya dengan pemuda yg masih keturunan raja. dan itu berarti kelak keturunanamu akan menjadi pemimpin pinunjul. bahkan lebih dari itu, keturunanmu selanjutnya akan dapat menurunkan Raja-raja jawa ” Sudah menjadi suratan takdir, bahwa akhirnya Nawang sih yang cantik jelita itu dipersunting olah seorang pemuda tampn lagi ganteng, namanya Bondan kejawen. Dia adalah salah seorang putera Raja Majapahit yg terakhir. pada waktu itu kerajaan majapahit mulai runtuh. dan saudaranya laki-laki lain ibu bernama Raden Patah kemudian menjadi sultan Demak. untuk keselamatan dirinya Bondan prakoso…eh.. kejawen pergi menyingkir ke arah barat. hingga sampai suatu waktu menetap di desa tarub. di desa tsb hatinya tertambat dan akhirnya bulan januari berkenalan dg Nawang wulan , bulan April keduanya melangsungkan pernikahan. menurunkan Raja-raja jawa pasangan Bondan dan Nawang dianugerahi seorang putera yg diberi nama Getas Pendowo atau kelak lebih dikenal dg sebutan Ki Getas Pendowo. sekarang makamnya ada di desa Tarub kec. Tawang Harjo kab. Grobogan jawa tengah . Adapun makam Joko tarub serta Nawang sih dan Bondan kejawen , tidak diketahui keberadaannya. ki Getas pendowo menurunkan seorang laki-laki yg bernama KI Ageng selo masih ingat kan cerita pintu bledek? ya…inillah aktornya . ki Ageng Selo adalah tujuh bersaudara. dia lelaki satu-satunya. adiknya yg enam orang perempuan semua, ; Nyai Ageng pakis lor , Nyai Ageng lurung tengah , Nyai Ageng jati , nyai Ageng Awedrengan , Nyai Ageng Mangsulan dan yg Terakhir Nyai Ageng Ngemplak. KiAgeng selo mempunyai 7 orang anak , semuanya perempuan kecuali yg terakhir laki-laki bernama Ki Ageng Henis laweyan makamnya di hastana laweyan solo . KI ageng henis laweyan berputera ki Ageng pamanahan. dia adalah penasehat politk sultan Hadiwijaya atau Joko tingkir adipati Pajang, bersama ki Ageng juru martani. Ki Ageng pemanahan inilah bapaknya Danang sutowijoyo , yang berhasil membunuh Aryo penangsang karena akan menyerang kadipaten pajang,. atas jasanya itulah adipati pajang memberi hadiah hutan mentaok. yang kelak akhirnya menjadi kerajaan Mataram. sumber ; Ki Ageng Selo menangkap petir, Utomo , yayasanparikesit Surakarta, 1983 Os genes alelos são aqueles que ocupam o mesmo lócus em cromossomos homólogos e estão envolvidos na determinação de um mesmo genes alelos podem ou não determinar o mesmo aspecto. Um exemplo é que uma pessoa pode ter um gene que determina a cor dos olhos castanhos e outro gene que determina a cor azul. Nesse caso, são genes alelos, atuam no mesmo caráter, mas não determinam a mesma genes alelos ocorrem aos pares. Um deles é proveniente da mãe e o outro do envolvidos com Genes AlelosApesar de localizarem-se no mesmo lócus e atuarem na determinação do mesmo caráter, os genes alelos não são necessariamente podem ser classificados em homozigotos e heterozigotos. Genes Alelos Homozigotos Quando os alelos para uma determinada característica são iguais. Exemplo AA, aa. Genes Alelos Heterozigotos Quando os alelos para uma determinada característica são diferentes. Exemplo base nos homozigotos e heterozigotos, surge outra classificação em dominantes e Alelos Dominantes A presença de um único alelo dominante é suficiente para a manifestação de determinada característica, que pode ocorrer em homozigotos ou heterozigotos. Os alelos dominantes são representados por letras maiúsculas. Exemplo AA ou Alelos Recessivos A manifestação de uma determinada característica só ocorre em homozigotos. Os alelos recessivos são representados por letras minúsculas. Exemplo dos Genes AlelosAprenda mais sobre os temas relacionadosCromossomosCromossomos homólogosIntrodução à Genética Licenciada em Ciências Biológicas 2010 e Mestre em Biotecnologia e Recursos Naturais pela Universidade do Estado do Amazonas/UEA 2015. Doutoranda em Biodiversidade e Biotecnologia pela UEA.

ciri ciri keturunan ki ageng selo