1,2
konsumen di tempat yang lebih kecil terbagi ke dalam tiga kelompok. 4) mampu memberikan kemampuan rute lalu Wilayahfungsional ditunjukkan oleh nomor.. answer choices . 1) dan 2) 1) dan 3) 2) dan 3) 2) dan 4) 3) dan 4) Tags: Question 5 . SURVEY . 60 seconds . Report question . Q. Kelompok wilayah formal berdasarkan bentuk lahan . answer choices . Daerah Karst, Dataran Aluvial, dan Gumuk Pasir. ke dalam tiga kelompok. 4) mampu memberikan Salahsatu jenis wilayah adalah wilayah formal, yaitu wilayah yang didasari oleh kesamaan ciri atau homogenitas tertentu. Wilayah formal terbagi menjadi dua kriteria, yaitu : Kriteria fisik, yaitu wilayah yang didasari oleh bentuk lahan, jenis batuan, iklim dan vegetasi. WilayahFormal dan Fungsional. Wilayah dan perwilayahan adalah area kohesif yang homogen dalam kriteria penetapan tertentu dan dibedakan dari daerah atau wilayah lainnya dengan berbagai kriteria. Konstruksi intelektual yang diciptakan oleh pemilihan fitur yang relevan dengan masalah tertentu dan mengabaikan fitur lain yang dianggap tidak relevan. fQlkyJ. - Dalam mata pelajaran geografi, konsep wilayah diperkenalkan sebagai daerah atau ruang yang menyimpan kesatuan geografis. Pengertian kesatuan geografis di sini adalah wilayah menyangkut persamaan sebuah wilayah yang ternyata memiliki kekhasan sehingga berbeda dengan wilayah lainnya. Menurut catatan Eko Titis dan Rudi dalam modul Geografi SMA-MA Kelas XII 200999, wilayah adalah sebagian permukaan bumi yang punya karakteristik tertentu sehingga tempat tersebut memiliki perbedaan dengan wilayah lain. Hal tersebut dapat dilihat dari kasus wilayah pantai yang terletak di dekat laut dan wilayah pegunungan yang terletak di daerah tinggi. Dari sini, bentang alam yang ada di masing-masing wilayah berbeda dan sama-sama menjadi ciri khas untuk keduanya. Jenis-jenis Wilayah Berdasarkan catatan Peraturan Pemerintah Nomor 47 tahun 1997 tentang “Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional”, dijabarkan bahwa wilayah adalah satuan geografis yang tergabung atas unsur terkait di dalam ruangnya. Dari unsur-unsur dan satuan geografis ini, maka batas dan sistem sebuah wilayah bisa dibedakan menjadi dua jenis, yakni wilayah formal dan fungsional. Berikut ini penjelasan mengenai dua klasifikasi tersebut beserta dengan contoh wilayahnya. 1. Wilayah Formal dan ContohnyaDi dalam kajian wilayah formal Uniform Region, terdapat aspek berupa keseragaman yang ada di sebuah lingkup geografis. Oleh karena itu, wilayah formal bisa disebut sebagai wilayah yang terbentuk akibat adanya kesamaan kenampakan, mulai dari fisik permukaan bumi, iklim, vegetasi, tanah, bentuk lahan, dan penggunaannya. Contoh wilayah formal Wilayah formal berdasarkan kenampakan fisik wilayah pegunungan, dataran rendah, atau dataran tinggi. Wilayah formal berdasarkan kenampakan iklim wilayah beriklim tropis, subtropis, dan lain-lain. Wilayah formal berdasarkan kenampakan vegetasi atau penggunaan lahannya wilayah perkebunan, pertanian, pertambangan, dan lain-lain. Selain terkait kenampakan fisiknya, wilayah formal juga kadang disebut memiliki batas berdasarkan keseragaman pemerintahan. Dari sini, terbentuk wilayah-wilayah berdasarkan pemerintahannya masing-masing, misal Desa Cisolok, Dusun Anjarsari, dan lain-lain. 2. Wilayah Fungsional dan ContohnyaKeseragaman yang membuat wilayah formal statis tidak menjadi aspek pengukuran wilayah fungsional. Dikenal juga dengan Nodal Region, wilayah fungsional lebih mengutamakan perkembangan sebuah daerah. Oleh karena itu, wilayah fungsional punya sifat yang dinamis serta mengikuti perkembangan yang biasanya diisi oleh kelompok masyarakat yang heterogen beragam. Selain itu, wilayah ini juga memiliki empat unsur penting di dalamnya, mulai dari adanya arus barang/ide, adanya pusat pertemuan arus, wilayah semakin luas, dan ada jaring atau rute pertukaran. Untuk contoh wilayah ini, kita dapat melihat Provinsi DKI Jakarta yang menjadi ibu kota Indonesia. Sebagai ibu kota, Jakarta berperan sebagai titik pusat segala informasi, terdapat jaring-jaring jalan dan berfungsi sebagai rute pertukaran, serta terdapat arus ide atau juga Pembagian Wilayah Laut Indonesia & Batas-batasnya secara Geografis Kondisi Geografis Indonesia Nilai Positif Cegah Importasi Omicron Konsep Wilayah dan Tata Ruang Indonesia, Studi Geografi Kelas 12 - Pendidikan Kontributor Yuda PrinadaPenulis Yuda PrinadaEditor Maria Ulfa Pengertian dari wilayah yaitu tempat yang berada di permukaan bumi, memiliki karakteristik yang khas sehingga bisa dibedakan dari wilayah – wilayah lain. Di dalam ilmu geografi, wilayah adalah region seperti wilayah industri yang bisa dibedakan dengan wilayah nonindustri. Sebuah wilayah harus memiliki karakteristik yaitu kesamaan atau homogenitas tertentu. Karakteristik tersebut berupa, aspek fisik yaitu adanya perbedaan kondisi alam, aspek sosial budaya merupakan kemampuan penguasaan teknologi dan informasi serta kebudayaan, dan juga perpaduan dari beberapa sendiri merupakan suatu kesatuan ekosistem yang terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Keseluruhan komponen tersebut saling berinteraksi di dalam wilayah. Interaksi tersebut mengakibatkan timbulnya perbedaan anatara wilayah satu dengan wilayah lainnya. Jika dilihat dari segi ukuran pasti akan memiliki perbedaan, luas maupun wilayah bisa dibedakan menjadi wilayah internasional meliputi beberapa negara kesamaan dalam struktur alam dan manusia, seperti Wilayah Asia Tenggara. Dan wilayah nasional yaitu wilayah sebagian dari negara kesamaan struktur alam dan manusia, seperti pantai Utara Jawa. Oleh karena itu, konsep wilayah ini sangat penting dipelajari di geografi, sebab konsep dasar ini digunakan untuk menganalisis dan memahami interaksi keruangan, barang dan jasa serta perubahan – perubahan perwilayahan sendiri merupakan metode untuk menerapkan konsep wilayah dalam skala yang luas untuk mengklasifikasikan bentang bumi. Sehingga bentang bumi bisa dibatasi oleh kawasan negara kawasan laut maupun kawasan darat, maksudnya bentang bumi terdiri atas bentang darat dan bentang laut kecuali bagi negara yang tidak memiliki bentang laut. Dan dapat disimpulkan jika perwilayahan adalah penerapan dari konsep Dan Klasifikasi Wilayah Dan PerwilayahanSecara ilmu geografi, wilayah dibedakan menjadiWilayah FormalBisa disebut juga wilayah Uniform, merupakan wilayah yang dibentuk oleh kesamaan kenampakan. Kenampakan kesamaan tersebut dapat dilihat dari vegetasi, bentuk muka bumi, iklim, penggunaan lahan atau tata guna lahan dan lain sebagainya. Setiap wilayah dibatasi oleh batas yang jelas misal sungai, jalan, sela dan lain – FungsionalKonsep wilayah ini terlihat dari adanya pola keragaman di dalam wilayah. Pada batasan tertentu, tercipta suatu kesatuan hubungan dan pola kebergantungan yang terkontrol oleh sebuah titik pusat. Wilayah ini cukup dinamis sebab terdapat gerakan ke dan dari suatu konsep wilayah paling klasik yang membahas tentang tipologi wilayah dan membagi konsep wilayah menjadi 5 kategori, antara lainWilayah HomogenMerupakan suatu wilayah yang dilihat dari beberapa aspek memiliki ciri – ciri atau sifat yang cukup sama. Ciri kesamaan tersebut atau homogenitas tersebut dapat dilihat dari, segi ekonomi berupa tempat atau daerah yang mempunyai struktur konsumsi dan produksi yang homogen, tingkat kemiskinan atau pendapatan rendah, mata pencaharian dan lain sebagainya. Segi geografi yang berupa kesamaan dalam hal topografi atau iklim, suku, kepercayaan dan lain – lain. Wilayah homogen memiliki batasan keseragaman secara NodalAdalah wilayah secara fungsional memiliki ketergantungan terhadap pusat atau inti dengan daerah yang berada di belakangnya atau interland. Ketergantungan dapat dilihat dari arus penduduk, barang dan jasa, komunikasi hingga transportasi. Terdapat batasan di dalam wilayah nodal yang ditentukan dari sejauh mana pengaruh suatu kegiatan ekonomi jika diganti oleh pengaruh yang berasal dari pusat kegiatan wilayah homogen dengan wilayah nodal masing – masing memiliki peran tersendiri di dalam tatanan masyarakat. Peran tersebut terlihat sangat jelas di arus perdagangan. Di wilayah homogen, jika terdapat suatu out put yang bisa diekspor secara bersamaan wilayah homogen akan mengalami surplus out put, maka akan kecil kemungkinan barang out put tersebut untuk diperdagangkan secara ini disebabkan karena barang relatif sama. Sedangkan untuk wilayah nodal, kegiatan perdagangan harus terjadi dan biasanya daerah belakang interland menjual barang mentah ataupun jasa ke daerah pusat, sedangkan dari daerah pusat akan menjual barang jadi ke daerah PerencanaanMerupakan wilayah yang terdapat kesatuan keputusan ekonomi. Wilayah ini bisa dikatakan termasuk wilayah yang besar sehingga ada kemungkinan untuk terjadi perubahan – perubahan yang sangat penting seperti ketersediaan lapangan pekerjaan dan persebaran jumlah penduduk dan sangat sulit melakukan perencanaan dalam menghadapi persoalan. Wilayah perencanaan harus mempunyai ciri – ciriCukup besar dalam mengambil suatu keputusan investasi berskala mengubah industri yang dimiliki dengan tenaga kerja yang tersedia di dalam struktur ekonomi yang sama atau kesadaran bersama pada masyarakatnya untuk menghadapi setidaknya satu titik suatu cara pendekatan dalam melakukan perencanaan AdministratifSuatu wilayah yang memiliki batas di mana batas tersebut ditentukan berdasarkan administrasi pemerintah ataupun politik seperti RT/RW, kelurahan atau desa, kecamatan, kabupaten atau kota, hingga provinsi. Dalam membahas pembangunan wilayah, wilayah administratif merupakan wilayah yang sering digunakan, hal ini disebabkan oleh 2 faktor yaitu, dibutuhkan peran pemerintah dalam melakukan kebijakan dan rencana pembangunan wilayah. Sehingga akan lebih mudah jika pembangunan wilayah didasarkan pada wilayah administratif yang sudah ada sebelumnya. Faktor kedua yaitu lebih mudah melakukan analisis, sebab dalam mengumpulkan data berdasarkan pada wilayah Administratif – PolitisWilayah yang berdasarkan pada kenyataan bahwa wilayah yang dimaksud berada di dalam kesatuan politis yang pada umumnya dipimpin oleh kelembagaan atau birokrasi dengan otonomi tertentu. Wilayah ini sering dikenal dengan sebutan wilayah otonomi, yang berarti wilayah mempunyai otoritas untuk mengatur kebijakan dan keputusan dalam mengelola sumber daya yang tersedia di wilayahnya berhubungan dengan klasifikasi di atas, jika berdasarkan dari fase kemajuan perekonomian, wilayah dibagi menjadiFase Pertama, sebuah wilayah formal yang memiliki keseragaman atau homogenitas. Wilayah formal sendiri merupakan suatu wilayah geografik yang mempunyai keseragaman berdasarkan kriteria tertentu. Keseragaman bisa dilihat dari kondisi fisik geografi, sosial, ekonomi, hingga Kedua, yang merupakan wilayah fungsional dan memiliki koherensi serta interdependensi fungsional, dan juga saling berhubungan antar bagian di dalam wilayah Ketiga, suatu wilayah perencanaan, terdapat koherensi atau kesatuan keputusan penjelasan mengenai konsep wilayah. Semoga bisa bermanfaat. Dalam perwilayahan ada beberapa model yang berkembang. Model ini berdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Model tersebut antara lain adalah sebagai berikut a Uniform Region Wilayah Formal Uniform region atau region statis yaitu region yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan, termasuk iklim, vegetasi, tanah, landform, pertanian atau penggunaan lahan. Uniform region juga disebut dengan wilayah formal. Homogenitas dari wilayah formal dapat ditinjau berdasarkan kriteria fisik atau alam ataupun kriteria sosial budaya. Wilayah formal berdasarkan kriteria fisik didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan, iklim, dan vegetasi. Uniform Region atau wilayah formal dicirikan oleh sesuatu yang dimiliki atau melekat pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa tertentu yang digunakan penduduk, agama, kebangsaan, budaya, dan identitas politik serta tipe iklim tertentu, bentuk lahan, dan vegetasi. Contohnya Di beberapa daerah pertanian yang memiliki kesamaan iklim, luas, hidrologi, dan budaya yang sama, Wilayah perikanan tambak di pantai Utara Jawa memiliki banyak kesamaan antara tempat yang satu dengan tempat yang lainnya. b Nodal Region Wilayah Fungsional Wilayah Nodal Nodal Region adalah suatu wilayah yang diatur oleh beberapa pusat kegiatan yang di hubungkan melalui garis melingkar. Wilayah Nodal secara fungsional mempunyai ketergantungan antara pusat inti dan daerah belakangnya interland. Tingkat ketergantungan ini dapat dilihat dari arus penduduk, faktor produksi, barang dan jasa, atau pun komunikasi dan transportasi. Wilayah Nodal dikatakan dinamis sebab didefinisikan sebagai gerakan bukan objek yang statis dan terdapat fungsi suatu tempat sebagai pusat sirkulasi. Hubungan antarpusat kegiatan pada umumnya dicirikan dengan adanya arus transportasi dan komunikasi yang pada akhirnya menunjang pertumbuhan dan perkembangan dari setiap wilayah tersebut. Terdapat 4 unsur yang esensial dalam struktur regional nodal, yaitu 1 adanya arus barang, ide/gagasan dan manusia 2 adanya node/pusat yang menjadi pusat pertemuan arus tersebut secara terorganisir 3 adanya wilayah yang makin meluas 4 adanya jarring-jaring rute tempat tukar menukar berlangsung Dilihat dari konsep nodal region, wilayah perkotaan terdiri atas tiga komponen utama, yaitu sebagai berikut a. Nodus atau inti yang merupakan pusat kota city. b. Internal area hinterland yaitu wilayah sekitar kota yang fungsinya memasok kebutuhan harian kota tersebut. c. Eksternal area yang merupakan jalur penghubung antara kota wilayah pemasok kebutuhan kota tersebut. Wilayah yang termasuk dalam suatu nodal region sering kali dihubungkan dengan garis-garis konsentrik lingkaran Contoh Pada awal perkembangannya, Jakarta, Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi merupakan kota-kota yang terpisah dan tidak saling mempengaruhi. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan Kota Jakarta, kota di sekitarnya seperti Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor menjadi wilayah penyangga bagi pertumbuhan dan perkembangan Kota Jakarta. Dalam pengertian lain, Bekasi, Tangerang, Depok, dan Bogor merupakan suatu wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan Jakarta. Demikian pula dengan Jakarta merupakan wilayah fungsional bagi pertumbuhan dan perkembangan wilayah-wilayah di sekitarnya termasuk Bogor, Depok,Tangerang, dan Bekasi. c Generic Region Generic region adalah wilayah yang di klasifikasikan berdasarkan jenisnya sehingga fungsi wilayah yang bersangkutan diabaikan, misalnya wilayah iklim tropik, wilayah iklim sedang, wilayah vegetasi, wilayah hutan daun jarum, wilayah hutan patai, dan wilayah perkebunan teh. Penggolongan wilayah ini didasarkan pada kenampakan jenis tertentu, misal di wilayah hutan hujan tropis tropical rain forest, yang di tonjolkan hanyalah salah satu jenis flora tertentu di hutan tersebut, seperti flora anggrek. d Specific Region Specific Region yaitu wilayah berdasarkan kekhususan sehingga merupakan daerah tunggal yang mempunyai ciri-ciri tersendiri misalnya wilayah waktu, waktu Indonesia bagian barat, waktu Indonesia tengah, dan wilayah waktu Indonesia timur, wilayah fisiografi jawa menurut Van Bammelen dibagi menjadi 3 zone utara, zona tengah, dan zona selatan. Contoh dari spesific region a Wilayah Asia Tenggara, di mana daeraah ini merupakan daerah tunggal dan mempunyai ciri-ciri geografi yang khusus, seperti dalam hal lokasi, penduduk, adat-istiadat, bahasa, dan lain sebagainya. b Wilayah waktu Indonesia bagian Timur, di mana daerah ini merupakan daerah tunggal dan mempunyai cirri khusus, yaitu yang lokasinya di Indonesia bagian timur c Wilayah daerah penangkapan udang laut di Indonesia mempunyai ciri khusus. Lokasinya sepanjang pantai hutan bakau atau laut yang pantainya tidak begitu dalam dan reliefnya bercelah-celah yang cocok untuk sarang udang. - Bagian permukaan bumi dalam ilmu geografi dikenal sebagai ruang dan wilayah. Baik ruang dan wilayah memiliki definisi yang berbeda-beda. Berdasarkan ilmu geografi wilayah region adalah kesatuan objek dan kesatuan manusia yang mempunyai karakteristik sama sehingga dapat dibedakan dengan wilayah yang lain. Sedangkan ruang space dimaknai sebagai tempat dengan batas-batas geografi yang terdiri dari sebagian permukaan bumi beserta lapisan tanah di bawahnya hingga lapisan udara di atasnya. Jadi, bisa dikatakan bahwa ruang merupakan wadah atau tempat, sementara wilayah mencakup segala yang terdapat di dalam ruang. Di sisi lain, dikenal juga istilah perwilayahan. Sesuai dengan ilmu geografi, perwilayahan diartikan sebagai pembagian wilayah-wilayah berdasarkan karakteristik tertentu. Penjelasan Wilayah dalam Ilmu Geografi Undang-Undang UU Republik Indonesia nomor 26 tahun 2007 menyebut wilayah sebagai ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait yang ditentukan berdasarkan aspek administrasi dan/atau aspek fungsional. Berdasarkan buku Geografi Kelas XII wilayah dibagi menjadi dua, yaitu wilayah formal dan wilayah fungsional. Berikut perbedaan antara wilayah formal dan wilayah fungsional1. Wilayah formal uniform region Wilayah formal merupakan wilayah yang dicirikan berdasarkan keseragaman homogenitas tertentu, misalnya keseragaman alam, penduduk, biotik, dan sosial, namun berbeda dari wilayah di sekitarnya. Sebutan lain dari wilayah formal adalah uniform region. Contoh wilayah formal, misalnya di Pantai Utara Jawa, Pantai Selatan Jawa, Pantai Barat Sumatera dan lainnya. Walau terdapat kesamaan alam dan penduduk antara Pantai Utara Jawa dengan Pantai Selatan Jawa, namun kedua wilayah ini memiliki budaya yang berbeda dari wilayah di sekitarnya. Wardiyatmoko menyebut pengertian wilayah formal adalah wilayah yang bercirikan asosiasi areal yang ditandai dengan alam fisik kondisi geomorfologi, jenis tanah, curah hujan dan pemanfaatan lahan, biotik, dan sosial pekerjaan, adat istidat, seni budaya. 2. Wilayah fungsional nodal region Mengutip e-modul Kemdikbud wilayah fungsional adalah wilayah yang dicirikan oleh adanya kegiatan yang saling berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional. Di Indonesia wilayah fungsional bisa dilihat pada Jabodetabek yang merupakan singkatan dari beberapa kota, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Wilayah ini memiliki kondisi fisik yang berbeda heterogen namun secara fungsional saling terhubung dari sisi ekonomi atau kegiatan perekonomiannya. Wardiyatmoko menyebut pengertian wilayah fungsional dicirikan dengan adanya aliran orang dan/atau barang yang memusat. Aliran orang dan/atau barang yang terkonsentrasi di suatu wilayah membentuk pusat pertumbuhan. Jakarta adalah wilayah pusat, sementara orang dari wilayah di sekitarnya berdatangan karena aliran perekonomian yang terpusat di Jakarta. Pasar juga menjadi contoh wilayah fungsional, karena orang-orang berdatangan dari berbagai wilayah sebab barang terkumpul di pasar pusat.Perwilayahan regionalisasi Perwilayahan regionalisasi adalah suatu proses klasifikasi atau penggolongan wilayah berdasarkan kriteria tertentu. Penggolongan wilayah dilakukan secara formal maupun contoh, wilayah industri dengan wilayah perumahan memiliki kondisi yang berbeda. Begitupula dengan jalur hijau ataupun pemukiman elit. Ciri-ciri yang dimiliki oleh setiap wilayah menjadi dasar untuk menggolongkan suatu kawasan. Berdasarkan ilmu geografi penggolongan kawasan tersebut dikenal sebagai perwilayahan. Perwilayahan dilakukan untuk berbagai kepentingan, salah satunya pembangunan. Pemerintah maupun sektor swasta sebaiknya memahami kondisi suatu wilayah terlebih dahulu sebelum melakukan pembangunan di suatu daerah. Terdapat lima jenis perwilayahan meliputi1. Natural Region Wilayah Alamiah atau Fisik Natural region merupakan pembagian perwilayahan berdasarkan penampakan alami. Contoh natural region misalnya wilayah pertanian, perkebunan, wilayah pertambangan dan kehutanan. 2. Single Feature Region Wilayah Ketampakan Tunggal Single feature region merupakan perwilayahan berdasarkan satu penampakan saja mencakup wilayah yang sangat luas. Sebagai contoh pembagian wilayah berdasarkan iklim, jenis hewan, jenis batuan. 3. Generic Region Wilayah Berdasarkan Jenisnya Generic region adalah wilayah yang digolongkan berdasarkan flora tertentu yang menonjol di wilayah tersebut, contohnya anggrek pada hutan hujan tropis. 4. Specific Region Wilayah Spesifik atau Khusus Pengklasifikasian wilayah spesific region dicirikan dengan kondisi geografis yang khas, misalnya Asia Tenggara, Eropa Timur, Timur Tengah, dan sebagainya. 5. Factor Analysis Region Wilayah Analisis Faktor Perwilayahan berdasarkan metode statistik-deskriptif atau dengan metode Melakukan Pembagian Perwilayahan atau Regionalisasi Berikut beberapa manfaat melakukan pembagian perwilayahan atau regionalisasi Agar dapat menyederhanakan informasi mengenai keanekaragaman dan gejala atau fenomena di permukaan bumi. Memudahkan pemantauan perubahan yang terjadi di wilayah tertentu. Agar dapat meratakan pembangunan di semua wilayah. Agar memudahkan koordinasi program pembangunan pemerintah. Memudahkan pemantauan perubahan yang terjadi di wilayah tertentu. Baca juga Konsep Wilayah dalam Geografi Beserta Jenisnya Formal & Fungsional Pembagian Wilayah Laut Indonesia & Batas-batasnya secara Geografis Sistem Informasi Geografis Pengertian, Komponen, dan Prosesnya - Pendidikan Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Yonada Nancy Wilayah adalah area yang punya karakteristik yang membedakannya dengan wilayah lain. Ada 2 tipe wilayah formal & wilayah fungsional. Perwilayahan adalah penggolongan wilayah berdasarkan ciri-ciri tertentu. Ada 2 klasifikasi perwilayah formal & perwilayahan fungsional. Pusat pertumbuhan adalah wilayah yang punya pertumbuhan lebih pesat dibanding wilayah sekitarnya. Faktor yang memengaruhi lokasi, SDA, SDM, topografi, dan lainnya. What’s up, Quipperian? Ayo, siapa yang belum terlalu paham dengan materi Geografi yang satu ini? Pasti karena itu kan alasan kamu mampir ke sini. Eits, buat yang merasa sudah jago pun jangan sombong dulu, siapa tahu ada bahan yang terlewat, lho. Makanya, kali ini Quipper Blog mau mengupas tuntas materi wilayah, perwilayahan, dan pusat pertumbuhan ini. Penasaran? Psssttt.. Materi ini penting banget lho! Ia ditanyakan lebih dari 20% di soal UN SMA 2015-2019 dan lebih dari 16% di soal Geografi SBMPTN 2015-2019. Jadi, wajib banget kan kita menguasainya? Langsung saja, ya! A. Pengertian Wilayah Wilayah merupakan suatu area yang punya karakteristik atau sifat khas tertentu yang membedakannya dengan wilayah lainnya. Nah, kalau mau merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, wilayah ialah ruang yang merupakan kesatuan dari geografis, serta segenap unsur-unsur yang ada pada batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan administratif dan atau aspek fungsional. Secara singkat, wilayah merupakan penampakan tertentu yang bersifat khas, Quipperian. Misalnya nih, wilayah kehutanan berbeda dengan wilayah pertanian. Atau wilayah perkotaan tentu berbeda dengan wilayah pedesaan. Nah, wilayah ini tentunya terdiri dari kesatuan ekosistem, baik komponen biotik dan abiotik di dalamnya. Komponen biotik bisa berupa penduduk, vegetasi, dan hewan. Sementara komponen abiotik bisa berupa iklim, jenis tanah, bentuk lahan, dan lainnya. B. Tipe Wilayah Umumnya, wilayah terbagi ke dalam 2 tipe, yakni wilayah formal dan wilayah fungsional. Apa saja sih, itu? Yuk, baca penjelasannya di bawah ini. a. Wilayah Formal Wilayah ini adalah wilayah yang punya kesamaan dalam kriteria tertentu, baik kriteria fisik atau sosial. Misalnya, suatu wilayah punya kesamaan dalam kegiatan bercocok tanam, maka wilayahnya disebut wilayah pertanian. Atau suatu wilayah punya kesamaan bentuk lahan yang berbukit-bukit, maka wilayah itu disebut wilayah perbukitan atau dataran tinggi. Karakteristik tipe wilayah formal, yaitu Tipe homogenitas, disebut juga homogeneus region, formal region, uniform region. Bersifat statis. Tidak aktif. Terbentuk karena adanya keseragaman kesamaan baik kriteria fisik atau sosial. Wilayah inti umumnya terdapat di bagian tengah. Contoh tipe wilayah formal Wilayah dataran rendah, dataran tinggi, pegunungan, pedesaan Wilayah kapur, gurun, karst Wilayah tropis, subtropis, kutub Wilayah perikanan, pertanian, perkebunan, peternakan b. Wilayah Fungsional Wilayah ini adalah wilayah banyak diatur oleh beberapa kegiatan dan saling terkait, ditandai adanya interaksi dengan wilayah sekitarnya. Misalnya saja sebuah industri yang didirikan pada suatu wilayah dan karyawan yang tinggal di sekitarnya. Setiap pagi para karyawan ini bekerja menuju pabrik dan sore kembali lagi ke rumah masing-masing. Karakteristik tipe wilayah fungsional, yaitu Tipe hegeronitas, disebut juga functional region, organic region, nodus region. Bersifat dinamis. Aktif. Terbentuk karena adanya kesamaan kenampakan. Merupakan sebuah wilayah yang difungsikan. Ciri-ciri wilayah fungsional Ada arus barang, gagasan, dan manusia. Punya pusat kegiatan yang berhubungan dengan wilayah sekitar. Pusat menjadi pusat pertemuan arus barang, gagasan, dan manusia secara terorganisasi. Ada jaringan jalan tempat berlangsungnya tukar-menukar. Contoh tipe wilayah fungsional Wilayah kota Wilayah industri Wilayah perdagangan Wilayah konservasi II. Perwilayahan A. Pengertian Perwilayahan Perwilayahan regionalisasi merupakan proses penggolongan wilayah berdasarkan ciri-ciri dan kriteria tertentu. Perwilayahan adalah upaya untuk membagi-bagikan permukaan bumi ke dalam sebuah wilayah-wilayah untuk tujuan tertentu. B. Klasifikasi Perwilayahan Umumnya, klasifikasi atau penggolongan perwilayahan dibagi menjadi 2, yaitu perwilayahan formal dan perwilayahan fungsional. Di bawah ini penjelasan lengkapnya, ya. 1. Perwilayahan Formal Perwilayahan ini merupakan pengelompokan wilayah yang punya karakteristik yang sama alias homogen. Biasanya perwilayahan ini ditentukan berdasarkan kriteria tertentu, seperti administrasi, kondisi fisik, kondisi sosial, atau kondisi ekonomi. Pembatasan wilayah formal biasanya cukup sulit, tapi wilayah inti biasanya mudah dikenali karena punya perbedaan yang mencolok dibandingkan wilayah lainnya. Wilayah inti juga umumnya terletak di bagian tengah yang letaknya strategis, misalnya seperti di daerah subur, persimpangan jalan, atau lembah-lembah sungai. Karena letaknya yang strategis inilah, wilayah tersebut jadi cepat berkembang jadi pusat aktivitas penduduk, baik aktivitas ekonomi, sosial, budaya, politik, maupun administrasi. Contoh perwilayahan formal adalah pembagian wilayah berdasarkan batas administrasi yang menghasilkan beberapa provinsi. 2. Perwilayahan Fungsional Perwilayahan ini merupakan pengelompokan wilayah yang punya karakteristik berbeda atau heterogen dan biasanya ditentukan oleh hubungan antara bagian-bagian wilayah dengan pusat wilayah. Meski karakteristiknya heterogen, kita tetap bisa menemukan pola keragaman dalam suatu wilayah. Pusat wilayah wilayah yang besar dengan bagian wilayah unit yang lebih kecil saling ketergantungan sehingga terdapat hubungan fungsional di antara keduanya yang tetap diatur oleh pusat wilayah. Semua gerakan interaksi manusia, barang, dan jasa mengarah pada pusat wilayah. Contoh perwilayahan fungsional adalah kota Jakarta provinsi yang terdiri dari beberapa unit kotamadya, kecamatan, kelurahan. Kota Jakarta dan unit-unitnya ini dihubungkan oleh jaringan jalan dan dikelilingi oleh jalan lingkar luar yang menghubungkan unit-unit dengan pusat kota. C. Metode Perwilayahan Nah, Quipperian ada 2 metode perwilayahan atau pembatasan nih yang bisa digunakan. Apa saja, sih? Metode Delineasi Pembatasan Wilayah Formal -> Pembatasan wilayah formal dilakukan dengan “Nilai Bobot Indeks”, yang membatasi wilayah berdasarkan lebih dari satu kriteria. Misalnya, pembatasan wilayah iklim wilayah tropis, subtropis, kutub berdasarkan letak lintang dan temperatur rata-rata. Metode Delineasi Pembatasan Wilayah Fungsional -> Pembatasan wilayah ini menyangkut hubungan timbal balik antara pusat wilayah dengan beberapa bagian wilayahnya unit wilayah. Misalnya, pembatasan wilayah jalur angkutan umum antara pusat wilayah dengan bagian wilayah. III. Pusat Pertumbuhan A. Pengertian Pusat Pertumbuhan Pusat pertumbuhan merupakan wilayah yang punya pertumbuhan lebih cepat dibanding wilayah lainnya. Biasanya wilayah ini menjadi sumber dari berbagai kegiatan ekonomi dan sangat memengaruhi wilayah sekitarnya. Pusat pertumbuhan ini juga selalu dijadikan acuan pembangunan supaya bisa memengaruhi perkembangan wilayah di sekitarnya, guna terciptanya pemerataan pembangunan. B. Faktor yang Memengaruhi Perkembangan Pusat Pertumbuhan Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi perkembangan dalam wilayah pusat pertumbuhan, antara lain Lokasi Sumber daya alam Sumber daya manusia Topografi Fasilitas penunjang Industri Sosial budaya masyarakat C. Wilayah Pusat Pertumbuhan Indonesia Nah, biar kamu belajarnya bisa lebih mengerti lagi, Quipper Blog akan berikan contoh nyata dari realisasi pembangunan pusat pertumbuhan. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bappenas membagi wilayah Indonesia ke dalam 4 regional pembangunan utama dan sepuluh X wilayah pembangunan. Dengan melihat tabel ini, mudah-mudahan kamu jadi lebih mengerti lagi apa itu wilayah pusat pertumbuhan. No Regional Pusat Pertumbuhan Utama Wilayah Pembangunan 1. A Medan I Aceh dan Sumut Pusatnya di Medan II Sumbar, Riau, dan Kep. Riau Pusatnya di Pekanbaru 2. B Jakarta III Jambi, Sumsel, Bengkulu, dan Ba-Bel Pusatnya di Palembang IV Lampung, Jakarta, Jabar, Jateng, Banten, dan DI Yogyakarta Pusatnya di Jakarta VI Kalbar Pusatnya di Pontianak 3. C Surabaya V Jatim dan Bali Pusatnya di Surabaya VII Kalteng, Kaltim, dan Kalsel Pusatnya di Balikpapan dan Samarinda 4. D Makassar VIII NTB, NTT, Sulsel, dan Sultra Pusatnya di Makassar IX Sulteng, Sulut, dan Gorontalo Pusatnya di Manado X Maluku, Maluku Utara, Papua Irian Jaya Pusatnya di Sorong IV. Contoh Soal HOTS Nah, Quipperian, supaya belajar kamu makin afdol, Quipper Blog mau memberi contoh soal HOTS Geografi, nih. Penasaran? Yuk, simak soalnya di bawah ini, ya. Pertanyaan KEK industri di luar Jawa dikhawatirkan tidak menarik bagi investor karena kurang memiliki infrastruktur dasar Sebab Fokus pembangunan KEK Mandalika perlu diperlebar pada wilayah-wilayah sekitarnya untuk meningkatkan range dan threshold yang tinggi. Pilihan jawaban a. Jika Pernyataan 1 dan 2 Benar serta memiliki hubungan sebab akibat b. Jika Pernyataan 1 dan 2 Benar namun tidak memiliki hubungan sebab akibat c. Jika Pernyataan 1 Benar dan Pernyataan 2 Salah d. Jika Pernyataan 1 Salah dan Pernyataan 2 Benar e. Jika kedua pernyataan tersebut Salah Jawaban A Pembahasan Pernyataan 1 benar karena infrastruktur dasar seperti pengolahan ekspor, logistik, pengembangan teknologi, industri, pariwisata, energi & ekonomi lainnya, saat ini fokus pembangunannya masih Jawa sentris dan sedang berkembang menuju Indonesia sentris. Pernyataan 2 juga benar, karena KEK Mandalika sedang fokus pada pembangunan pariwisata dalam hal ini pembangunan Sirkuit Moto GP. Mandalika perlu penghubung antar wilayah untuk menunjang segala kegiatan di Sirkuit nanti seperti penginapan/hotel, transportasi dan lain-lain. Sehingga Mandalika perlu mengembangkan Range jarak satu titik ke titik lain untuk berinteraksi dan Treshold jumlah minimun dari suatu wilayah untuk berkembang. Agar makin paham, Yuk, simak pembahasannya di video ini! Nah, Quipperian sekian ya penjelasan Quipper Blog mengenai wilayah, perwilayahan, dan pusat pertumbuhan. Kalau kamu mau penjelasan yang lebih lengkap lagi tentang materi ini, langsung saja gabung di Quipper Video. Di sana, kamu akan belajar bareng tutor kece yang ngajarin kamu lewat video, rangkuman, dan latihan soal. Kece banget, kan? Sukses ya, Quipperian!